Aceh
Beranda » RSU Cut Meutia Gelar Diskusi Interaktif dalam Peringatan World Hearing Day 2025

RSU Cut Meutia Gelar Diskusi Interaktif dalam Peringatan World Hearing Day 2025

Aceh Utara – Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Meutia Aceh Utara memperingati Hari Pendengaran Sedunia (World Hearing Day) 2025 dengan menggelar kegiatan edukatif di depan poliklinik THT.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan pendengaran serta pencegahan gangguan pendengaran sejak dini.

Kepala Humas RSU Cut Meutia, dr. Harry Laksamana, M.A.P, kepada Acehworldtime, Senin (3/3/2025), menyampaikan bahwa kegiatan ini dibuka langsung oleh Direktur RSU Cut Meutia, dr. Syarifah Rohaya, Sp.M, yang didampingi oleh Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Medik, dr. Intan Sahara Zein, Sp.S, serta Kepala Bidang Pelayanan Medik, dr. Abdul Mukti.

Dalam sambutannya, dr. Syarifah menekankan pentingnya deteksi dini gangguan pendengaran dan peran rumah sakit dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.

Kemudian dr. Harry Laksamana menyampaikan, materi kesehatan pendengaran disampaikan oleh dua dokter spesialis THT-BKL, yaitu DR. dr. Indra Z, Sp.THT BKL dan dr. Fahrizal, Sp.THT BKL. Mereka memaparkan berbagai aspek penting, mulai dari faktor risiko gangguan pendengaran, pencegahan, hingga langkah-langkah yang harus dilakukan jika mengalami masalah pendengaran.

Selama Januari Hingga Februari, 152 Pasien Gagal Ginjal Dirawat di RSU Cut Meutia

“Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif antara dokter dan para pengunjung rumah sakit. Para pasien serta pengunjung yang hadir diberikan kesempatan untuk bertanya langsung seputar masalah pendengaran dan mendapatkan penjelasan dari para ahli. Sesi ini berlangsung dengan antusias, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap kesehatan pendengaran,” kata dr. Harry Laksamana.

Disampaikan, acara ini terselenggara berkat koordinasi antara beberapa bagian rumah sakit, termasuk Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), Humas, serta bagian Ilmu Kesehatan THT-BKL. Sinergi antar bagian ini bertujuan untuk memastikan informasi yang disampaikan dapat menjangkau sebanyak mungkin masyarakat.

“Hari Pendengaran Sedunia diperingati setiap tanggal 3 Maret dan menjadi momentum global untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendengaran yang sehat. Tahun ini, tema yang diusung menyoroti pencegahan gangguan pendengaran dan pentingnya akses layanan kesehatan pendengaran yang optimal bagi semua orang,” terang dr. Harry Laksamana.

Dalam paparannya, dr. Indra menyoroti faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, seperti paparan suara bising yang berlebihan, infeksi telinga yang tidak ditangani dengan baik, serta penggunaan alat bantu dengar yang tidak sesuai. Ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan telinga dan tidak sembarangan menggunakan benda asing untuk membersihkan telinga.

Sementara itu, dr. Fahrizal menambahkan bahwa banyak gangguan pendengaran dapat dicegah dengan langkah sederhana, seperti menghindari paparan suara keras dalam jangka panjang dan rutin memeriksakan kesehatan telinga. Ia juga menegaskan pentingnya peran keluarga dalam mendukung anggota keluarga yang mengalami gangguan pendengaran.

Dirjenpas Sentuh Hati Warga Binaan, Ajak Benahi Bersama Lapas Kutacane

Para pengunjung yang hadir mengaku mendapatkan banyak informasi berharga dari kegiatan ini. Salah satu peserta, Rahmawati (45), mengungkapkan bahwa ia baru menyadari pentingnya pemeriksaan telinga secara berkala untuk mencegah gangguan pendengaran yang lebih serius di kemudian hari.

Melalui kegiatan ini, RSU Cut Meutia berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan pendengaran. Rumah sakit juga berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan yang optimal bagi pasien dengan gangguan pendengaran, guna meningkatkan kualitas hidup mereka.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement