Banda Aceh – Komite Mualimin Aceh (KMA) mengucapkan selamat dan sukses atas pelantikan H. Muzakir Manaf dan H. Fadhlullah, SE sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh.
Pelantikan ini akan berlangsung pada Rabu, 12 Februari 2025, di Gedung DPRA dan dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Juru bicara KMA, H. Abu Bakar Alatif (Abu Len), menyampaikan harapan besar terhadap kepemimpinan baru ini.
“Kami yakin Mualem dan Fadhlullah akan membawa perubahan positif bagi Aceh, dengan mengutamakan kesejahteraan, keadilan, dan penguatan nilai-nilai Islam dalam pemerintahan,” ujarnya.
Abu Len juga menilai pelantikan ini sebagai bukti komitmen pemerintah pusat dalam menghormati MoU Helsinki dan Undang-Undang Pemerintahan Aceh.
“Kami berharap butir-butir MoU Helsinki yang belum dijalankan dapat segera dituntaskan dalam lima tahun ke depan,” tambahnya.
KMA menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah Aceh demi kemajuan daerah.
“Kami siap mendukung penuh kepemimpinan ini agar Aceh semakin maju dan sejahtera,” tutup Abu Len.
Lebih dari itu, KMA menaruh harapan agar pemerintahan baru ini mampu membawa Aceh ke arah yang lebih progresif, dengan kebijakan yang tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga penguatan sumber daya manusia.
Aceh harus mampu bangkit sebagai daerah yang mandiri secara ekonomi, dengan memanfaatkan potensi yang ada, mulai dari sektor pertanian, perikanan, pariwisata, hingga industri halal.
Daya saing Aceh di tingkat nasional dan internasional harus semakin meningkat, sehingga generasi muda Aceh bisa menjadi pelaku utama dalam pembangunan dan tidak hanya menjadi penonton di tanah sendiri.
Selain itu, KMA juga berharap ada peningkatan dalam sektor pendidikan dan kesehatan, karena kemajuan sebuah daerah sangat bergantung pada kualitas masyarakatnya.
Pemerintah Aceh harus memastikan bahwa setiap anak memiliki akses pendidikan yang layak dan tenaga kerja mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Di sisi lain, layanan kesehatan yang berkualitas harus merata di seluruh Aceh, sehingga tidak ada lagi ketimpangan dalam akses fasilitas kesehatan antara kota dan daerah terpencil.
Pemerintah Aceh diharapkan mampu membangun stabilitas politik dan keamanan yang kondusif, karena hanya dengan situasi yang aman dan damai, investasi dan pembangunan dapat berjalan dengan baik.
Seluruh elemen masyarakat harus dirangkul, agar persatuan tetap terjaga dan Aceh dapat terus melangkah maju dengan semangat kebersamaan.
Terakhir, KMA mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Aceh, terutama di Aceh Utara, yang telah mengantarkan Mualem dan Fadhlullah ke tampuk kepemimpinan.
“Semoga Aceh bergerak ke arah yang lebih baik, menjadi daerah yang maju, mandiri, dan sejahtera di bawah kepemimpinan mereka,” pungkasnya.
Komentar