Banda Aceh – Ilham Rizky Maulana, mantan Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry, dengan tegas membantah isu yang menyebut dirinya mendukung pembentukan empat batalyon baru TNI di Aceh. Ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut adalah hoaks yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan publik dan merusak reputasinya.
“Saya tidak pernah mendukung, baik secara lisan maupun tertulis, pendirian empat batalyon di Aceh. Tuduhan ini adalah hoaks yang keji dan dirancang untuk menciptakan persepsi keliru di masyarakat,” ujar Ilham dalam pernyataan resminya pada Rabu, (02/07/2025).
Ilham menduga bahwa isu ini sengaja dihembuskan oleh oknum tertentu untuk mengguncang kredibilitasnya dan mengali perhatian dari perjuangan yang telah ia lakukan. Ia menilai ada upaya terstruktur untuk memutarbalikkan fakta dan membentuk narasi seolah-olah dirinya terlibat dalam dukungan terhadap rencana militerisasi tersebut.
Menyinggung pertemuannya dengan Pangdam beberapa waktu lalu, Ilham menjelaskan bahwa agenda tersebut hanya bersifat silaturahmi. Dalam pertemuan itu, dibahas isu-isu seperti program SPPI, MBG, serta problematika sektor peternakan di Aceh yang terabaikan. Diskusi juga menyentuh topik pro dan kontra pendirian batalyon, namun Ilham menegaskan bahwa itu bukan bentuk dukungan.
“Pertemuan itu adalah forum diskusi terbuka untuk membahas berbagai isu, termasuk alasan di balik usulan pendirian batalyon dan penolakan masyarakat Aceh. Sayangnya, ada media yang tidak bertanggung jawab memelintir fakta dan menyebarkan informasi yang menyesatkan,” ungkap Ilham.
Ia juga menantang pihak yang menuduhnya menerima dana dari Pangdam untuk membuktikan tuduhan tersebut langsung kepada instansi terkait.
“Saya bersumpah, jika ada yang bilang saya menerima uang dari Pangdam, silakan tanyakan langsung kepada pihak Pangdam. Jika terbukti saya menerima sepeser pun, saya siap bertanggung jawab. Tapi jika ini hanya fitnah, semoga Allah memberikan keadilan,” tegasnya.
Pernyataan ini menjadi klarifikasi resmi Ilham Rizky Maulana atas tuduhan yang ia anggap tidak berdasar. Ia juga mengingatkan bahwa penyebaran informasi palsu dapat menimbulkan dampak serius bagi kehidupan seseorang, baik secara pribadi maupun di ranah publik.
Komentar