Tim Humas Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Meutia Aceh Utara kembali menggelar Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) sebagai bagian dari upaya evaluasi rutin untuk meningkatkan mutu layanan publik di lingkungan rumah sakit.
Survei ini dilakukan setiap triwulan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN-RB) Nomor 14 Tahun 2017.
Menurut dr Harry Laksamana, Humas RSU Cut Meutia, survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna layanan dan menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan serta perbaikan pelayanan ke depan.
“Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah masih belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi masyarakat. Oleh karena itu, survei ini penting untuk mengetahui kelemahan layanan dan mencari solusi perbaikannya,” jelas dr Harry kepada Serambinews.com, Selasa (15/4/2025).
Ia menambahkan bahwa hasil survei akan dikaji oleh Tim Mutu dan Bidang Bina Program RSU Cut Meutia sebelum disampaikan ke tingkat nasional sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Setiap hasil yang diperoleh akan dianalisis untuk merancang tindak lanjut perbaikan, dimulai dari aspek pelayanan yang memperoleh nilai paling rendah. Rencana perbaikan ini dikategorikan ke dalam tiga jangka waktu: jangka pendek (kurang dari 12 bulan), jangka menengah (12–24 bulan), dan jangka panjang (lebih dari 24 bulan).
Adapun aspek-aspek yang menjadi fokus dalam survei meliputi perilaku petugas layanan, mutu produk layanan, pemenuhan standar hukum, serta kelengkapan fasilitas dan infrastruktur rumah sakit.
Hasil SKM terbaru menunjukkan bahwa kualitas layanan publik RSU Cut Meutia mendapatkan predikat “Sangat Baik” dengan nilai 88,21. Tiga aspek layanan yang mendapatkan skor tertinggi adalah keamanan dan kenyamanan, fasilitas, serta kepastian jadwal pelayanan.
Kegiatan SKM ini mencerminkan komitmen RSU Cut Meutia untuk terus meningkatkan layanan publik yang transparan, responsif, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Komentar