Jakarta – Nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, mencuat sebagai calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang kini dipimpin oleh putra sulungnya, Kaesang Pangarep. Terkait hal ini, PDI Perjuangan menyatakan tidak mempermasalahkan langkah politik Jokowi tersebut.
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan bahwa Jokowi bukan lagi bagian dari partai berlambang banteng moncong putih. Karena itu, segala keputusan politik yang diambilnya saat ini berada di luar tanggung jawab PDIP.
“Beliau bukan kader PDIP lagi, sudah dipecat. Jadi, silakan saja kalau mau maju,” ujar Djarot, Jumat malam (16/05/2025).
Djarot yang pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta menyatakan, wacana Jokowi menjadi ketua umum PSI merupakan urusan internal partai tersebut. Menurutnya, setiap partai memiliki kedaulatan sendiri dalam menentukan arah dan kepemimpinannya.
“Itu ranahnya PSI, bukan urusan kami. Silakan saja,” ucapnya.
Sebelumnya, PSI membuka peluang bagi Jokowi untuk menjabat sebagai ketua umum, dengan syarat bergabung terlebih dahulu sebagai kader. Isu ini berkembang seiring kedekatan Jokowi dengan PSI dalam beberapa agenda politik menjelang Pemilu 2024.
Menanggapi hal itu, Djarot kembali menegaskan bahwa PDIP menghormati otonomi setiap partai politik. “Kalau PSI ingin memilih siapa pun sebagai ketum, itu hak mereka sepenuhnya. Kami tidak ikut campur,” tegasnya.
Sementara itu, Jokowi sendiri belum memberikan keputusan final. Ia mengaku masih mempertimbangkan matang-matang peluang sebelum menentukan langkah politiknya.
“Masih dalam perhitungan. Jangan sampai kalau saya ikut, malah kalah,” ujar Jokowi, Rabu (14/05).
Komentar