JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai kondisi Indonesia yang diramaikan oleh aksi protes dan kerusuhan merupakan akibat dari berbagai masalah yang saling berkaitan. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa partai politik perlu bersikap terbuka dan mendengarkan suara masyarakat untuk menemukan solusi secara kolektif.
“Kita membutuhkan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah ini, sebab situasi saat ini adalah perpaduan dari isu politik, hukum, keamanan, ekonomi, dan sosial. Aspirasi masyarakat harus dipahami dan dicarikan jalan keluar bersama,” ungkap AHY saat berada di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (31/08/2025).
AHY juga mengungkapkan bahwa langkah awal Partai Demokrat adalah menolak usulan tunjangan bagi anggota DPR RI. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Ia tidak ingin isu tunjangan ini memicu demonstrasi berkepanjangan dan memperdalam kekecewaan publik.
“Kami menolaknya karena situasi saat ini belum tepat untuk menerima tunjangan tersebut. Kami tidak ingin isu ini berlarut-larut,” tegasnya.
Lebih lanjut, AHY mengajak semua pihak untuk menjaga ketertiban dan mendorong suasana damai. Ia menilai tindakan perusakan fasilitas umum hanya akan memperburuk keadaan.
|
“Kita ingin negara ini kembali kondusif dan damai, karena hanya dengan stabilitas kita bisa fokus pada pembangunan,” tambahnya.
Kondisi Indonesia Agustus 2025: Gelombang Demonstrasi dan Kerusuhan
Sejak Senin (25/08/2025), aksi demonstrasi merebak di sejumlah wilayah di Jakarta dan meluas ke kota-kota lain seperti Yogyakarta, Solo, dan Makassar.
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan TNI dan Polri untuk bertindak tegas terhadap pelaku perusakan, pembakaran, dan penjarahan. Meski begitu, ia menyatakan tetap menghormati aspirasi masyarakat, namun menyoroti adanya indikasi makar dan terorisme dalam aksi-aksi yang terjadi selama sepekan terakhir.
Komentar