GAZA CITY – Rumah Sakit Nasser, fasilitas kesehatan terbesar di Jalur Gaza bagian selatan, menjadi sasaran serangan rudal Israel pada Senin (25/08/2025) waktu setempat. Akibat serangan tersebut, sedikitnya 15 orang meninggal dunia, termasuk tiga jurnalis, dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Berdasarkan laporan pejabat kesehatan Gaza yang dikutip oleh Reuters dan Al Arabiya, salah satu jurnalis yang meninggal dunia adalah Hussam al-Masri, seorang juru kamera yang bekerja untuk Reuters. Identitas dua jurnalis lainnya yang menjadi korban belum diungkap secara rinci. Selain itu, fotografer Reuters, Hatem Khaled, juga dilaporkan mengalami luka akibat serangan tersebut.
Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza, para korban berada di lantai empat RS Nasser, di wilayah Khan Younis, saat dua serangan rudal Israel terjadi secara beruntun. Serangan ini disebut sebagai “double-tap strike,” di mana rudal pertama menghantam target, diikuti oleh rudal kedua yang menyerang lokasi yang sama saat tim penyelamat tiba.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari militer Israel atau Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait serangan tersebut.
RS Nasser, yang berlokasi di Khan Younis, merupakan salah satu fasilitas medis utama di Gaza selatan. Selama 22 bulan konflik berlangsung, rumah sakit ini terus beroperasi di tengah serangan dan pengeboman, meskipun menghadapi krisis pasokan medis dan kekurangan tenaga kesehatan.
Sejak Oktober 2023, sejumlah rumah sakit di Gaza telah menjadi sasaran serangan atau penggerebekan oleh pasukan Israel. Pihak Tel Aviv kerap mengklaim bahwa fasilitas medis digunakan sebagai basis operasi militan, meskipun tuduhan tersebut tidak didukung oleh bukti yang jelas.
Sebelumnya, pada Juni lalu, serangan Israel ke RS Nasser juga menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan 10 lainnya terluka. Militer Israel saat itu menyatakan bahwa mereka menargetkan pusat komando dan kendali militan Hamas yang berada di dalam rumah sakit tersebut.
Komentar