Dunia
Beranda » Pejuang Gerilya Kolombia Lancarkan Serangan Bom, 4 Orang Terluka

Pejuang Gerilya Kolombia Lancarkan Serangan Bom, 4 Orang Terluka

Ilustrasi garis polisi (Ilustrasi/Thinkstock).

Sebuah serangan bom yang diduga dilakukan oleh kelompok pejuang gerilya mengguncang wilayah Arauca, Kolombia timur laut, pada Rabu malam (19/2). Ledakan tersebut melukai empat orang, termasuk dua warga sipil dan dua anggota kepolisian, serta menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan di sekitar lokasi kejadian.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah yang dikenal sebagai salah satu basis operasi kelompok bersenjata.

Menurut keterangan resmi dari Kepolisian Nasional Kolombia, bom tersebut ditempatkan di sebuah kendaraan yang diparkir di dekat pos polisi di kota Saravena. Ledakan terjadi sekitar pukul 21.00 waktu setempat, saat aktivitas warga masih cukup ramai.

“Ini adalah serangan yang ditujukan untuk menciptakan teror di kalangan masyarakat dan melemahkan keamanan di wilayah ini,” ujar Komandan Polisi Arauca, Kolonel Juan Morales, dalam konferensi pers pagi ini.

Saksi mata melaporkan bahwa ledakan diawali oleh suara keras yang menggetarkan kawasan, diikuti oleh kepanikan warga yang berlarian mencari perlindungan.

Ody Cempeudak Ajak Persatuan Hadapi Sengketa Empat Pulau Aceh: “Kajeut Takeubah Bangai Nyan Siat”

Empat korban yang terluka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Dua warga sipil dilaporkan mengalami luka ringan akibat pecahan kaca, sementara dua polisi yang sedang bertugas di pos tersebut menderita luka sedang dan kini dalam perawatan intensif. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan hingga berita ini diturunkan.

Pihak berwenang menduga serangan ini dilakukan oleh kelompok gerilya pembangkang dari Tentara Pembebasan Nasional (ELN), yang masih aktif di wilayah Arauca meskipun sebagian besar konflik bersenjata di Kolombia telah mereda pasca-perjanjian damai dengan FARC pada 2016.

“Kami sedang menyelidiki motif dan pelaku pasti di balik serangan ini. Namun, pola serangan menunjukkan keterlibatan kelompok bersenjata yang ingin mengacaukekuatan stabilitas,” tambah Kolonel Morales.

Presiden Kolombia, Gustavo Petro, yang dikenal dengan pendekatan negosiasi terhadap kelompok bersenjata, mengutuk serangan ini melalui akun media sosialnya.

“Kekerasan tidak akan menyelesaikan konflik. Saya menyerukan semua pihak untuk kembali ke meja dialog demi perdamaian sejati,” tulis Petro.

Polemik Kepemilikan Empat Pulau di Perbatasan Aceh dan Sumatera Utara Makin Memanas

Pemerintah setempat telah memperketat keamanan di Saravena dengan mengerahkan pasukan tambahan dan meningkatkan patroli di titik-titik strategis.

Wilayah Arauca memang kerap menjadi medan pertempuran antara kelompok gerilya, paramiliter, dan pasukan keamanan negara karena lokasinya yang strategis di perbatasan dengan Venezuela serta kekayaan sumber daya alamnya, termasuk minyak.

Serangan ini terjadi hanya beberapa minggu setelah bentrokan bersenjata di wilayah yang sama menewaskan sedikitnya 10 orang pada Januari lalu.

Warga setempat menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya kekerasan. “Kami ingin hidup damai, tapi ledakan ini mengingatkan kami bahwa konflik belum benar-benar berakhir,” kata Maria Guzmán, seorang pedagang lokal.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Los Andes, Laura Sánchez, menilai serangan ini sebagai upaya kelompok gerilya untuk menunjukkan eksistensi mereka di tengah tekanan militer dan negosiasi yang terhambat.

Sengketa Empat Pulau: Bara dalam Sekam Perdamaian Aceh

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyisiran untuk mengamankan lokasi dan mencegah serangan susulan. Penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan guna mengidentifikasi pelaku pasti dan motif di balik aksi tersebut.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement