Jakarta – Lima tahun telah berlalu sejak kepergian musisi legendaris Glenn Fredly pada 8 April 2020. Namun, bagi sang istri, Mutia Ayu, rindu mendalam masih sering menghampiri. Kenangan akan Glenn tetap terpatri di hati Mutia, terutama saat ia bersama putri mereka, Gewa.
Dalam wawancara di Studio Pagi-pagi Ambyar Trans TV, Kamis (03/07/2025), Mutia berbagi bahwa ia kerap menangis ketika mengenang mendiang suami, bahkan di hadapan Gewa.
“Sering banget aku nangis, termasuk di depan Gewa. Aku gak pernah sembunyiin perasaan aku, apalagi soal ayahnya,” ungkap Mutia dengan nada penuh emosi.
Mutia menegaskan bahwa ia selalu terbuka soal perasaannya terhadap Glenn kepada Gewa. Menurutnya, kejujuran emosional ini penting agar sang putri memahami ikatan mereka dan mengenal sosok ayahnya.
“Aku sering cerita sama Gewa soal pekerjaan, temen-temen, dan perasaan aku ke ayahnya. Aku gak pernah nutupin, bahkan nangis pun di depan dia, biar dia ngerti dan merasakan emosinya,” jelas Mutia.
Sebagai ibu tunggal, Mutia berupaya membangun hubungan yang erat dengan Gewa. Ia ingin anaknya merasa nyaman berbagi cerita tanpa jarak.
“Aku pengin Gewa nanti dewasa gak ada gap sama aku. Aku pengin dia ngerasa aku kayak temen, karena cuma aku satu-satunya orang tua yang dia punya,” tuturnya.
Dalam mendidik Gewa, Mutia menerapkan pola asuh yang fleksibel. Ia mengaku tidak terlalu kaku dengan aturan, namun tetap tegas saat diperlukan.
“Aku bukan tipe orang tua yang ribet atau penuh aturan. Kadang aku tegas, kadang lembut, ya biasa aja kayak orang tua pada umumnya. Aku nikmatin aja peran ini,” ujarnya santai.
Mutia juga mengungkapkan bahwa ia sejak awal menginginkan anak perempuan. Bahkan sebelum mengetahui jenis kelamin Gewa, ia sudah berbagi harapan ini dengan Glenn.
“Dari dulu aku pengin punya anak cewek. Menurut aku, anak perempuan lebih lembut, gampang diatur, bisa didandani, dan lebih perasa,” katanya dengan senyum.
Dengan keterbukaan dan kasih sayang, Mutia terus menjalani peran sebagai ibu sekaligus menjaga kenangan Glenn tetap hidup dalam kehidupan mereka.
Komentar