Dunia
Beranda » Israel Ancam Bunuh Pemimpin Iran Khamenei, Klaim Tak Butuh Izin AS

Israel Ancam Bunuh Pemimpin Iran Khamenei, Klaim Tak Butuh Izin AS

Teheran – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengklaim bahwa militer Zionis memiliki keinginan untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, meski belum memiliki kesempatan operasional. Pernyataan ini disampaikan beberapa hari setelah kedua negara menyepakati gencatan senjata.

“Jika dia menjadi target kami, kami akan menghabisi nyawanya,” kata Katz dalam wawancara dengan Channel 13, Jumat (27/6/2025). “Kami ingin melenyapkan Khamenei, tetapi belum ada peluang operasional,” tambahnya. Saat ditanya apakah Israel meminta persetujuan Amerika Serikat (AS) untuk membunuh Khamenei, Katz menegaskan, “Kami tidak memerlukan izin untuk hal semacam ini.”

Ini bukan kali pertama Katz mengeluarkan ancaman terhadap Khamenei. Sejak perang Israel-Iran pecah pada 13 Juni 2025, Katz telah dua kali menyatakan niatnya untuk membunuh pemimpin Iran tersebut. Konflik antara kedua negara akhirnya mereda setelah keduanya sepakat melakukan gencatan senjata.

Khamenei Klaim Kemenangan atas Israel dan AS

Di sisi lain, Khamenei muncul dalam pidato publik pada Kamis (26/6/2025), tiga hari setelah gencatan senjata berlaku. Dalam pidatonya, ia menyatakan selamat kepada rakyat Iran atas apa yang disebutnya sebagai “kekalahan rezim Zionis palsu.”

Masyarakat Cempeudak Kuta Makmur Setuju Gelar Pilchiksung

“Terlepas dari semua kegaduhan dan klaimnya, rezim Zionis hampir hancur di bawah serangan Republik Islam,” ujar Khamenei. Ia juga menuding AS gagal mencapai tujuan dari intervensinya dalam konflik ini.

“AS terlibat langsung dalam perang karena mereka sadar, tanpa campur tangan mereka, rezim Zionis akan binasa. Namun, AS tidak mendapatkan apa pun dari perang ini,” tegasnya.

Khamenei menambahkan bahwa Iran telah memberikan “tamparan keras” kepada AS dan muncul sebagai pemenang. Ia juga memuji persatuan rakyat Iran selama konflik, menyebut adanya dukungan solid dari 90 juta warga tanpa perpecahan.

Latar Belakang Konflik

Iran dan Israel terlibat dalam pertempuran udara selama 12 hari, dimulai sejak 13 Juni 2025 setelah serangan udara Israel ke wilayah Iran. AS kemudian ikut campur dengan menyerang tiga fasilitas nuklir Iran. Tidak lama setelahnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara kedua negara.

Pemimpin Tertinggi Iran Klaim Serangan ke Pangkalan AS di Qatar sebagai “Tamparan di Wajah Amerika”

Ancaman terbaru Israel terhadap Khamenei berpotensi memicu kembali ketegangan, meski kedua pihak masih berada dalam masa gencatan senjata.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement